Listrik Dasar

A. Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar listrik yang mencakup struktur atom dalam suatu bahan, listrik, teori aliran arus listrik, pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari, dan latihan-latihan terkait dengan dasar listrik. Kompetensi dan indicator keberhasilan dalam mempelajari buku ini dijelaskan pada table di bawah ini.

B. Struktur Atom


Gambar 1. Struktur atom

Semua benda padat, cair atau gas yang mempunyai massa dan menempati ruang pada dasarnya tersusun dari molekul atau atom yang tergabung menjadi satu. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang memiliki properties yang sama dari benda yang dibentuk olehnya. Inti dari sebuah atom disebut dengan nukleus yang terbentuk dari gabungan antara proton dan neutron dan dikelilingi oleh partikel lain yang disebut elektron. Setiap partikel atom mempunyai muatan listrik. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron tidak bermuatan atau netral.


Gambar 2. Struktur atom hidrogen dan tembaga

Suatu atom berada dalam keadaan setimbang apabila banyaknya elektron sama dengan proton. Proton yang bermuatan positif mempertahankan elektron berada dalam orbitnya. Gaya sentrifugal mencegah elektron yang berada pada orbitnya untuk bergerak ke dalam. Neutron mempertahankan keadaan proton dengan mencegah atau
menetralkan gaya tolak menolak proton untuk mempertahankan inti atom. Hidrogen mempunyai atom yang paling sederhana dengan satu buah proton di dalam nukleus dan satu buah elektron yang mengitarinya. Bentuk atom tembaga lebih kompleks karena terdiri dari 29 elektron pada empat orbit yang berbeda yang berputar mengitari sebuah nukleus yang di dalamnya terdiri dari 29 proton dan 29 neutron. Suatu atom berada dalam keadaan setimbang apabila banyaknya elektron sama dengan proton. Proton yang bermuatan positif mempertahankan elektron berada dalam orbitnya. Gaya sentrifugal mencegah elektron yang berada pada orbitnya untuk bergerak ke dalam. Neutron mempertahankan keadaan proton dengan mencegah atau menetralkan gaya tolak menolak proton untuk mempertahankan inti atom. Hidrogen mempunyai atom yang paling sederhana dengan satu buah protondi dalam nukleus dan satu buah elektron yang mengitarinya. Bentuk atom tembaga lebih kompleks karena terdiri dari 29 elektron pada empat orbit yang berbeda yang berputar mengitari sebuah nukleus yang di dalamnya terdiri dari 29 proton dan 29 neutron.


 Gambar 3. ion positif dan ion negatif

            Sebuah atom yang kelebihan elektron disebut ion negative sedangkan atom yang kekurangan eletkron disebut ion positif. Ion-ion positif akan menarik elektron-elektron yang ada pada atom yang berdekatan dengannya agar menjadi seimbang. Perpindahan elektron-elektron dari atom lain akibat adanya gaya tarik dari ion-ion positif suatu atom positif yang menyebabkan terjadinya aliran elektron.


Gambar 4. Aliran Elektron

Kemampuan mengalirkan listrik tergantung pada jumlah elektron pada suatu orbit bagian terluar dari suatu atom. Elektron yang orbitnya berdekatan dengan inti atom mempunyai gaya tarik paling kuat sehingga posisinya tetap atau terikat dan ini disebut elektron terikat (bound electrons). Elektron yang terletak pada orbit yang paling luar atau jauh dari inti atom mempunyai gaya tarik yang lemah terhadap proton sehingga mudah berpindah-pindah dan ini disebut elektron bebas (free elektron). Elektron dapat berpindah akibat adanya gaya atau paksaan dari luar misalnya aksi kimia, tekanan, cahaya, gesekan, panas, dan pengaruh magnetik. Elektron yang berpindah akibat pengaruh gaya tersebut berpindah dari satu atom ke atom lainnya. Aliran elektron bebas ini menghasilkan suatu arus listrik.



Gambar 5. Atom Bahan Konduktor, Semikonduktor, dan Isolator

Konduktor merupakan bahan yang elektron bebasnya dapat dengan mudah bergerak. Semikonduktor merupakan bahan yang kemampuan elektron bebasnya bergerak berada di antara konduktor dan isolator. Isolator adalah bahan yang elektron bebasnya tidak dapat berpindah (Bonnick, 2008:196-197). Jumlah elektron bebas pada orbit paling luar dari suatu atom akan mempengaruhi sifat-sifat listrik dari suatu bahan. Sifat listrik dari suatu bahan dapat dibagi menjadi tiga macam (perhatikan gambar 1.5) yaitu 1) sifat bahan yang dapat menghantarkan arus listrik atau konduktor, 2) sifat bahan yang dapat menghantarkan dan tidak dapat menghantarkan atau semikonduktor, dan 3) sifat bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator.

Bahan yang termasuk konduktor adalah bahan yang mempunyai satu sampai tiga elektron pada orbit terluar dari atomnya dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang baik, misalnya tembaga, besi, aluminium, dan logam-logam lain pada umumnya. Bahan yang termasuk semikonduktor adalah bahan yang mempunyai empat elektron pada orbit terluar dari atomnya dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang baik pada kondisi tertentu dan sebagai isolator yang baik dan juga pada kondisi lainny, misalnya karbon, germanium, dan silicon. Bahan yang termasuk dalam isolator adalah bahan yang mempunyai  lima sampai delapan elektron pada orbit terluar dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang tidak baik. Elektron tertahan sangat kuat dan elektron sangat sulit untuk mengalir. Bahan yang termasuk isolator misalnya kaca, karet, kayu dan lain-lain.

c. listrik

            Listrik dibagi menjadi dua yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Dalam listrik tidak terjadi aliran elektron. Contohnya pada penggaris mika yang digesekan ke rambut, penggaris akan bermuatan listrik. Listrik dinamis yaitu listrik yang dapat mengalir, terdiri dari dua macam yaitu DC (irect current) arus searah, an AC (alternating current) arus bolak balik.
d. Teori Aliran Arus Listrik

            Teori dalam aliran arus listrik yaitu ada dua, teori konvensional dan teori elektron. Teori konvensional adalah arus listrik  yang mengalir dari positif ke negative atau dari kelebihan proton atau daerah yang berpotensi tinggi (+) ke daerah yang paling rendah (Bonnick 2008:198). Sedangkan teori elektron menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari negative ke positif atau kelebihan elektron menyebabkan suatu daerah yang berpotensial negatif (-) mengalir ke daerah yang kekurangan elektron (+) untuk menyeimbangkan (horner, 1986).

e. Pemanfaatan Listrik

            Energi listrik merupakan bentuk energi yang tidak dapat dilihat, disentuh, didengar, dan dicium oleh indra manusia. Namun, energy listrik dapat dilihat dan dirasakan dari efek-efek yang ditimbulkannya. Misalnya lampu menyala terang setelah saklar dihidupkan, setrika listrik  menjadi panas setelah dihubungkan dengan sumber listrik.

            Beberapa contoh alat-alat listrik yang menunjukkan efek-efek yang
ditimbulkan oleh listrik dalam kehidupan sehari-hari dapat diuraikan sebagai
berikut.

1. Energi listrik menjadi panas : kompor listrik, pemanas (heater) pada ceret
untuk memasak air, setrika listrik, solder, penanak nasi listrik, pemantik
rokok pada kendaraan, window defoger, dan lain-lain.
2. Energi listrik menjadi cahaya : lampu pijar, lampu tabung (lampu neon),
lampu-lampu pada kendaraan, dan-lain-lain
3. Energi listrik menjadi kimia : pada baterai saat pengisian (recharging)
4. Energi listrik menjadi magnetik (elektromagnet) : solenoid pada motor
starter, koil pada sistem pengapian mobil, kumparan rotor pada
alternator, dan lain-lain.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment